Rabu, 22 Juni 2011

Ciri-ciri Seks Sekunder Pubertas pada Perempuan


a. Ciri-ciri Seks Sekunder pada Perempuan

1) Pinggul

Pinggul yang membesar dan membulat sebagai akibat membesarnya tulang pinngul dan berkembangnya lemak bawah kulit.

2) Payudara

Buah dada dan puting susu semakin tampak menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat lagi.

3) Rambut

Tumbuhnya rambut di kemaluan, ketiak, lengan dan kaki, dan kulit wajah. Semua rambut, kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnany, kemudian menjadi lebih subur , lebih kasar, dan lebih gelap dan agak keriting.

4) Kulit

Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pu­cat dan lubang pori-pori bertambah besar.

5) Kelenjar

Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi .lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.

6) Otot

Otot semakin besar dan semakin kuat terutama pada pertengahan dan menjelang akhir,masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki.

7) Suara

Suara berubah dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu, suara serak dan suara yang pecah jarang terjadi. ( Al-migwar, 2006)

Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan

1) Pinggul; Pinggul mulai bertambah lebar dan  bulat sebagai akibat  membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya minyak bawah kulit.

2) Payudara; segera setelah pinggul mulai membesar, kelenjar susu juga berkembang, dan puting susu berkembang serta menjadi lebih bulat

3) Rambut; rambut kemaluan tumbuh setelah pinggul dan payudara berkembang

. (http://.khairilansyri.webnode.com)

Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (di tandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder  yang tumbuh, perubahan- perubahan fisik pada perempuan tersebut sebagai berikut :

1) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggot-anggota badan menjadi panjang).

2) Pertumbuhan payudara

3) Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.

4) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.

5) Bulu kemaluan menjadi kriting.

6) Haid.

7) Tumbuh bulu-bulu ketiak.

Sebagai akibat bekerjanya hormon-hormon dalam tubuh, seorang anak sejak memasuki usia remaja (lebih kurang usia 12 tahun) mulai menunjukan perbedaan-perbedaaan tubuh yang tidak terdapat pada anak-anak yang lebih kecil. Sejak usia remaja itu kita bisa langSsung membedakan pria dan wanita, misalnya dari kumis suaranya yang berat, jakunnya, otot-ototnya yang kuat dan lain-lain (pada pria). Pada wanita, bisa ditandai dari panggulnya yang besar, payudara membesar, suaranya yang lembut, dan lain-lain. Tanda-tanda badaniah yang membedakan pria dan wanita ini disebut tanda-tanda seksual sekunder. Ini tidak terdapat pada ank-anak yang lebih muda, khususnya pada anak-anak balita. (Sarwono,2010)

Pada umumnya yang berusia 11 tahun atau 12 tahun lebih cepat pertumbuhannya di banding anak laki-laki sehingga secara tidak sadar anak laki-laki merasa iri hatin terhadapanya. Alasan inilah yang menjadi penyebab seringnya  anak laki-laki menjauhi bahkan memusuhi anak wanita pada usia ini (sex antagonisme). Namun demikian , dalam pertumbuhan biologiss lebih lanjut, wanita lebih memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menarik.

Dapat diketahui meskipun berbagai perubahan seks termasuk pertumbuhan dan perkembangan fisik atau biologis, secara langsung maupun tidak langsung, tetap brkaitan erat dengan aspek psikologis.

Beberapa pengaruh perubahan masa puber

1) Pengaruh pada kondisi fisik.

Pesatnya pertumbuhan dan perubahan-perubahan tubuh cenderung menimbulkan kecapean, kelesuan dan gejala-gejala buruk lainya. Dengan semakin bertambanya tugas-tugas dan tanggung jawab, sedangkan individu tidak dapat melaksanakanya dengan baik, kondisi itu sering semakin memburuk. Gejala yang sering terjadi antara lain gangguan pencernaan dan kurangnya nafsu makan. Anemia juga sering terjadi akibat kebiasaan yang tidak menentu.

Sepanjang periode haid awal, gejala yang sering dialami anak perempuan adalah sakit kepala, sakit punggung, kejang, sakit perut yang di iringi pingsan, muntah-muntah, gangguan kulit , pembekakan tungkai kaki dan pergelangan kaki. Akibatnya, timbulah rasa lelah, tertekan dan gampang marah. Ganguan fisik dan psikologis akan hilang dengan sendirinya saat haid datang lebih tertur.

2) Pengaruh pada sikap dan tingkah laku.

Realita menunjukan bahwa perubahan sikap dan tingkah lakunya saat itu lebih merupakan akibat dari perubahan sosial daripada akibat perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Bila orang tua, kakak-adik, guru-guru, dan teman kurang memberikan pengertian dan simpati pada ank puber yang harapan-harapan sosialnnya begitu besar, akibat psikologis yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan fisik itu semakin besar.

Secara umum, pengaruh perubahan paling serius dan kuat yang menimpa yaitu, Suka menyendiri, Jemu, Kontraindikasi dengan sosial, Beremosi tinggi, kurang percaya diri. (Al-Migwar. 2007)
 
Ditulis oleh Samani  
Senin, 28 Maret 2011 12:59
Random Images

Tidak ada komentar:

Posting Komentar